21 Februari 2009

untuk B

Sudah mengeluh, lalu apa? Jangan, jangan kita melenguh akibat kita menikmati keadaan yang menjemukan. Jangan-jangan, kita sudah melenguh seperti sapi yang sedang diperas indung teteknya.

Entahlah, mungkin, kegundahan sudah menjadi suatu kemestian bagi usia 20-an. Anggap segalanya baru, sekaligus cepat malih menjadi bosan hingga cari yang baru, dan bosan lagi. Dan seterusnya, sampai jelang 40-an. Mengasyikkan, jika kematian datang ketika masa akhir 20-an. Sayangnya, kematian tak berarti kesudahan dalam ranah sosial. Nama masih dikenang bagi beberapa yang kenal. Ucapan, tindakan menjadi jejak yang bisa menjadi kutipan bagi yang kenal.

Tak mudah menghapus yang berkawan, Kawan! Sayangnya, karena berkawan juga, kita bisa keluhkan segala. Kadang juga, melenguh berjamaah. Seperti beberapa gerakan yang kita berdua kenal! Haha!! Waktu senggang untuk sendiri menjadi tabu, padahal ketika bersamaan, sudah mesti sendirian tak ada pembela yang disebut kawan. Seperti itukah gerakan--yang mengklaim diri sebagai gerakan sosial-berkawan?

Inilah keluhan lain, untuk mengajak TIDAK melenguh.

Tabik,

^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar